Kamis, 03 Januari 2008

KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK

Keluarga merupakan sistem sosial yang paling kecil, dimana hanya terdiri dari ayah, ibu dan 1 atau beberapa anak (keluarga inti). Didalam keluarga anak lahir, besar dan berkembang didalamnya sehingga orang tua mengetahui bagaimana anak mengalami perkembangan secara berkelanjutan dan disinilah kain putih (anak) ini akan dilukis oleh orang tua tentang kehidupan. Keluarga merupakan tempat anggota-anggotanya berinteraksi, disana anak didik mulai sejak dini bahkan masih didalam kandungan mengenai nilai, norma, dan pola-pola tingkah laku yang ada didalam kehidupan bermasyarakat. Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang dapat menerapkan dan merealisasikan fungsi-fungsinya masing-masing sesuai dengan peranan dan statusnya dalam keluarga itu sendiri. Orang tua harus dapat memberikan bimbingan dan pendidikan yang nantinya dapat digunakan dalam berinteraksi atau bersosialisasi dengan masyarakat karen atidak mungkin seorang anak akan hidup terus bersama orng tuanya. Peranan yang utama orang tua adalah bagaimana seorang ayah dan ibu ini berperan penting dalam pembentukan pribadi yang baik pada anak yang ditanamkan sejak dini. Pendidikan dan penanaman yang kuat akan nilai dan norma khususnya agama akan menjadi nilai positif tersendiri untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat yang semakin kompleks.

Fungsi keluarga mempunyai peranan penting, pasalnya fungsi yang dapat diterapkan oleh masing-masing anggota-anggotanya dapat menjadi salah satu obat atau penghambatan adanya pertikaian (konflik) dalam keluarga. Adapaun fungsi keluarga antara lain:
  1. Fungsi biologis, dimana didalam keluarga terjadi kelahiran yang berfungsi untuk meneruskan garis keturunan didalam suatu keluarga tersebut.
  2. Fungsi afeksi (kasih sayang), kelahiran anak dalam keluarga sebagai tanda adanya hubungan kasih sayang atau cinta kasih diantara mereka.
  3. Fungsi pendidikan, keluarga banyak menanamkan melalui pembelajaran dan pembiasaan mengenai nilai dan norma.
  4. Fungsi kebudayaan, didalam keluarga telah terjadi transfer budaya dari generasi satu ke generasi yang lain, seperti budaya makan bersama di ruang makan.
  5. Fungsi hiburan, keluarga dapar memberikan hiburan yamg murah, nyaman, dan aman dimana di dalam keluarga tersebut telah terjadi interaksi satu dengan yang lain saling tertawa, bercanda gurau bersama.
  6. Fungsi sosialisasi, di lingkungan keluarga dapat saling berinteraksi satu dengan yang lain dengan penanaman dan bimbingan yang orang tua berikan sehingga anak dapat melakukan interaksi atau sosialisasi kepada lingkungan luar dengan baik dan di sini diperlukan kepribadian yang kuat sehingga dalam anak mempelajari lingkungan sosialnya dapat tertanam secara baik pula.
  7. Fungsi ekonomi, keluarga disebut fungsi ekonomi karena didalamnya terdapat proses produksi dan konsumsi antar anggota-anggotanya.
Fungsi-fungsi keluarga diatas apabila dapat dilaksanakan akan menciptakan sebuah keluarga yamg harmonis. Sekarang ini banyak kasus kawin cerai ini di sebabkan oleh banyak hal antaranya perselingkuhan, stratifikasi khususnya mengenai profesi dan pendapatan, kekerasan rumah tangga, perekonomian yang rendah, dll. Ini semua dapat terjadi karena kurangnya komunikasi antara anggota-anggota keluarga. Pentingnya komunikasi atau interaksi antara anggota keluarga akan lebih mempererat rasa kebersamaan dan akan lebih memupuk rasa saling sayang menyayangi, menghargai. Suatu konflik atau perbedaan pendapat itu sangat biasa, tetapi jika konflik itu telah berkembang dan menghancurkan keharmonisan maka harus segera di carikan penyelasaiannya. Salah satu solusi yang paling efektif adalah terjadinya komunikasi ayauinteraksi anyar anggota keluarga secata intens atau berlangsung secara terus-menerus. Apabila konflik terjadi, ini akan sangat mempengaruhi pribadi sang anak. Lebih-lebih konflik yang disertai dengan kekerasan fisik, anak akan merasa tidak aman, dan biasanya anak akan minder atau ketakutan apabila melihat sedikit saja kekerasan malah ada yang sebaliknya anak akan melakukan tindak kekerasan pula apabila ada kejadian yang sama seperti kasusnya dulu.

Kepribadian anak memang sangat dipengaruhi oleh orang tua dan lingkungannya apalagi saat mereka baru usia dini, apa yang mereka dengar apa yang mereka lihat akan mereka tiru dan lakukan. Ibaratnya seorang anak itu " sebuah kertas yang masih kosong dan putih tak ada noda " dan kertas putih ini akan ditoreh tinta oleh orang tua dan lingkunganya. Jadi orang tua harus menanamkan nilai-nilai yang baik yang sesuai dengan norma masyarakat karena kita akan hidup bersama masyarakat. Di dalam keluarga anak tumbuh dan berkembang sejalan dengan perubahan jaman. Perkembangan ini harus orang tua awasi dan sebagai orang tua harus dapat mengarahkan dan membimbing anak kejalan yang baik apalagi dengan perkembagan jaman yaitu GLOBALISASI yang identik dengan kemajuan teknologinya. Perkembngan anak tanpa pengawasan anak berdampak negatif seperti salah pergaulan yamg menjurus pada pergaulan bebas. Orang tua yang telah mengawasi saja masih suka kecolongan apalagi yang tidak diawasi orang tua. Oleh karena itu anak tidak perlu diawasi terlalu ketat tetapi lebih mereka diarahka dan diberi pengertian tentang dampak apa yang anak lakukan tersebut, dengan penanaman dan pembiasaan seperti ini akan lebih mendekatkan anak dengan orang tua disamping penanaman pendidikan religius sebagai dasar. Interaksi yang rutin dilakukan akan lebih mengarahkan anak dalam hal-hal yang bernilai positif.

Tidak ada komentar: